APA MAKNA PERJAMUAN MENURUT SURAT KORINTUS?



Pendahuluan

            Ada permasalah yang cukup serius yang dihadapi oleh orang-orang “jemaat” di Korintus yaitu dalam penyalagunaan perjamuan, dan hal inilah salah satunya yang  melatar belakangi penulis kitab ini untuk menegur mereka agar teruji benar siapakah yang tahan uji dan tidak tahan uji.           
            Perjamuan  dijadikan sebagai minuman yang hanya untuk  memuaskan hawa nafsu mereka. Mereka berkumul di rumah-rumah untuk berpesta dan bermabuk-mabukan, bahkan orang yang tidak percaya kepada Kristus dan tidak menerima Dia  sebagai Tuhan dan Juruselamat pun ikut serta mengambil bagian dalam perjamuan. Oleh sebab itu, Apakah makna perjamuan yang sesungguhnya, mengapa harus diadakan perjamuan, siapa yang berhak makan dan minum perjamuan, apa arti sesungguhnya perjamuan itu sehingga begitu berharga bagi Paulus untuk menasihati jemaatnya, lagi pula ada beberapa gereja-gereja saat ini tidak mengajarkan kepada jemaatnya akan makna dan arti perjamuan itu sehingga perjamuan hanya dilakukan sebagai rutinitas dan kebiasaan gereja, oleh sebab itu apa yang seharusnya dilakukan gereja masa kini.

            Di zaman pelayanan Paulus didapati bahwa banyak orang-orang Korintus memamfaatkan perjamuan sebagai jamuan untuk menghilangkan hawa nafsu mereka,  banyak orang Yahudi mengikuti kebiasaan-kebiasaan yang buruk.  Yaitu menggunakan untuk berpesta pora sebagai kepuasan hawa nafsu. Dalam hal inilah penting bagi kita untuk meneliti lebih dalam makna perjamuan agar dapat memiliki konsep alkitabiah yang sebenarnya, seperti yang dikehendaki  oleh Tuhan kita Yesus Kristus dan Paulus dalam surat-suratnya.
            Kehidupan  jemaat Korintus yang menyimpan dari kebenaran, Jemaat korintus bisah dikatakan bahwa mereka adalah orang-orang yang telah percaya dalam pelayanan paulus namun ada perlu konsep yang jelas tentang penyalah gunaan perjamuan, kumpulan-kumpulan yang dibuat dalam jemaat ini bukan untuk mendatangkan hadirat Tuhan melainkan melampiaskan hawa nafsu mereka.
B.           Apa makna perjamuan yang sebenarnya, apakah untuk dipermain-mainkan dalam kehidupan mereka atau untuk memuliakan Tuhan, ataukah untuk memperingati/ menghayati hari terahkir dimana Yesus sebelum menghadapi kematian ditangan orang-orang Yahudi Ia melaksanakan jamuaan bersama murid-murdi-Nya.
Masalah Pokok
            Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka, penulis menetapkan masalah pokok untuk penyusunan makalah ini yaitu: Perjamuan yang tidak memuliakan Allah dan implementasi bagi gereja masa kini, supaya saya dapat mengerti dan menghayati arti dan makna perjamuan yang sesungguhnya.
Tujuan penulisan
Adapun yang menjadi tujuan penulisan makalah ini adalah
pertama, untuk mengetahui supaya saya dapat menerapkan makna perjamuan yang benar dijemaat yang akan saya pimpin nanti. Agar tidak salah dalam menerapkan arti perjamuan yang sesungguhnya kepada jemaat yang saya pimpin.
kedua, untuk mengetahui lebih dalam lagi tentang perjamuan yang dilakukan pada konteks jemaat mula-mula secara khusus di jemaat Korintus.
Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan oleh penyusunan makalah ini adalah:
pertama, Library Research (tinjauan kepustakaan), yaitu penulis membaca buku-buku yang berhubungan erat dengan penulisan ini.
kedua, Penulis mengadakan interview antara kakak tingkat, apakah menurut pandangan mereka tentang Perjamuan.
mamfaat penulisan
Dalam penyusunan makalah ini, ada beberapa mamfaat yang terkandung di dalamnya, yaitu:
pertama, Bagi para hamba Tuhan pada umumnya, untuk menjadi satu pengetahuan tambahan  dalam melaksanakan tanggung jawab sebagai hamba Tuhan.
kedua, Sehubungan dengan masalah yang ada disetiap kalangan orang kristen sekrang agar setiap kita dapat memberikan  pengajaran yang baik dalam upaya memperbaiki arti atau makna perjamuan yang benar.


 1 KORINTUS 11:17-33

                                           I.            PENGERTIAN PERJAMUAN SECARA UMUM
1.       Definisi
Kata perjamuan diterjemahkan dari bahsa asli “bahasa Yunani”  kata itu sendiri   berarti  [1][1]δειπνον deipnon  yang diterjemahkan menjadi perjamuan, kesamaan terjemahan dalam beberapa kitab lebih banyak digunakan supper makan malam, the chief meal  idangan yang utama, dan lebih tepat bila diterjemahkan dalam bahasa Inggris  yang mendekati bahasa aslinya yaitu supper yang berarti makan malam tepat sesuai dengan konteks kebiasaan orang-orang Korintus dimana berkumpul dimalam hari dalam kumpulan-kumpulan dan orang-orang banyak dengan tujuan yang tidak benar, contoh teguran Paulus ketika ia mendapati orang-orang Korintus di malam hari dengan tujuan menyalah gunakan perjamuan. Kata paulus kepada mereka katanya,  kamu tidak dapat mendapat dalam perjamuan Tuhan dan juga dalam perjamuan roh-roh jahat (1 Kor. 10:21).
2.      Apakah perjamuan itu?
Kita menggunakan beberapa istilah yang terdapat dalam PB Perjanjian Baru sebagai bagian artkel ini:
a.       Perjamuan akhir
Sifat sesungguhnya dari perjamuan akhir yang dinikmati  oleh Yesus dan para murid-murid-Nya pada malam Ia dikhianati
b.      Perjamuan Tuhan
Sebutan ‘perjamuan Tuhan’ berasal dari perkataan rasul Paulus apabila kamu berkumpul kamu bukanlah berkumpul untuk makan perjamauan Tuhan (1 Kor 11:20). Upacara penting dalam umat Kristen dimulai oleh Tuhan Yesus Kristus, Padam mala terakhir sebelum kematian-Nya. Dalam upacara ini roti dimakan dan anggur diminum sebagai peringatan akan kematian Kristus.
c.       Perjamuan malam
Biasanya dipakai untuk menyebutnya  perjamuan perpisahan, yang dirayakan Yesus dengan murid-Nya pada petang hari sebelum Ia ditangkap dan menderita sengsara.
d.      Perjamuan Kudus menurut Paulus
Paulus menekankan bahwa Perjamuan betul-betul harus dilakukan dengan tujuan yang jelas yaitu berpusat pada Yesus Kristus, yang oleh darah-Nya telah memyucikan kita  dari seluruh dosa-dosa dan telah menyempurnakan kita dari ketidaktaatan kita, oleh sebab itu tidak ada alasan bagi oran-orang percaya tidak melakukan perjamuan demi menghayati akan pengorbanan Tuhan Yesus di 2000 tahun yang lalu. Dengan demikian berkat dan janji Tuhan akan dicurahkan bagi mereka yang taat pada perintah Tuhan.
e.       Yang kedua pengajaran Paulus mengenai perjamuan kudus dimaksudkan untuk meningkatkan makna perjamuan itu dengan jalan mengaitkannya pada maksud penyelamatan Allah. Perjamuan Kudus memberitakan kematian Kristus (1 Kor 11:26), makna lebih dalam lagi yang ditekankan oleh Paulus bahwa persekutuan (koinonia) dengan Tuhan dalam kematian dan kebangkitan-Nya, yang tunjukan dalam roti dan anggur (1 Kor 10:16).

                                        II.            ISTILAH PERJAMUAN BERDASARKAN KONTEKS ORANG YAHUDI
1.      Istilah perjamuan memiliki arti penting dalam sejarah Israel[2][2].
a.       Sebagai budaya orang-orang Yahudi
Apabila dua orang asing bertemu di gurun dan makan bersama maka terbentuklah suatu ikatan kokoh yang tidak dapat ditiadakan. Jamuan itu biasanya terdiri dari sayur-sayuran. Perjamuan adalah bagian dari perayaan dan pesta khusus pada hari raya, paskah. Dan hukum-hukum mengenai makanan adalah bagian pokok dari  jati diri orang Israel. Perjamuan Yesus bersama murid-murid-Nya melambangkan persahabatn dan sukacita yang akan terjadi pada zaman mendatang (Mat. 8:11).
b.      Sebagai tradisi
Perjamuan dianggap  sebagai jamuaan makan dan minuman untuk tubuh jasmani dan kesehatan mereka. Orang-orang Yahudi biasanya dalam rumah keluarga atau kumpulan orang banyak biasanya duduk mengelilingi kursi dan makan minum bersama sambil menghibur satu sama yang lainnya.  Dan apabilah kedua orang tua serta anak berkumpul diadakanlah makan minum bersama untuk membangung hubungan keluarga yang lebih intim dan saling mengerti satu sama yang lainnya. 

                                     III.            APAKAH YANG SESUNGGUHNYA PERJAMUAN ITU?
Apakah sebenarnya maksud perjamuan Tuhan itu?
Perjamuan yang sebenarnya ialah untuk mengingatkan kita akan kematian Kristus karena  kita (11:24-25).
A.    Caranya perjamuan itu bentuk ialah:
1.      Perjamuan Tuhan dibuat pada malam Yesus diserahkan (11:23).
2.      Perjamuan itu adalah peringatan akan kasih Kristus bagi kita yang dinyatakan dalam kematian-Nya (11:24-25).
3.      Perjamuan itu menjadi suatu persekutuan dalam darah-Nya yang dicurahkan karena kita, dan tubuhNya yang dipercahkan dan dihancurkan bagi kita (1 Kor 10:16).
4.      Perjamuan itu menjadi suatu persekutuan di dalam perjanjian baru, yaitu sebagai peringatan akan korban yang terindah (11:25).
5.      setiap kali seorang kristen mengambil bagian dalam perjamuan Tuhan ini, Ia menyaksikan tentang kematian dan kedatangan Tuhan untuk kedua kalinya (11:26).
6.      bagi mereka yang mengambil bagian dalam perjamuan tanpa menguji diri, ada hukumannya (11:27-28).
Ada orang kristen yang selamanya menganggap dirinya “tidak layak” untuk mengambil dalam perjamuan Tuhan. Sebenarnya tak ada seorang pun yang layak. Hanyalah mereka yang telah merendahkan dirinya di hadapan Tuhan dan dihadapan sesamanya, dan mereka yang telah membereskan kesalahan-kesalahannya, mereka itu sungguh- sungguh layak mengambil bagian dalam perjamuan Tuhan. Rugilah orang kristen yang selamanya tidak mau mengambil bagian  dalam  persekutuan ini.
                                     IV.            SEJARAH SINGKAT MENGAPA ORANG-ORANG KRISTEN MENGADAKAN PERJAMUAN
Karena perintah Yesus (Korintus 11:23-34; Lukas 22: 14-23; Mark 14:17-25;Yoh 13:21-30
Ketika tiba saatnya Yesus duduk makan bersama-sama dengan rasul-Nya, kata-Nya kepada mereka : “Aku sangat rindu makan Paskah ini bersama-sama dengan kamu sebelum Aku menderita. Sebab Aku berkata kepadamu: Aku tidak akan memakannya lagi samapi ia beroleh kegenapannya dalam Kerajaan Allah.” Kemudian Ia mengambil sebua cawan mengucap syukur  lalu berkata: “ ambilah ini dan bagikanlah di antara kamu. Sebab AKu berkata kepada kamu : mulai  dari sekarang ini AKu tidak akan minum lagi hasil pokok anggur samapai Kerajaan Allah telah dating.” Lalu Ia mengambil roti,  mengucap syukur memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka, kata-Nya: “Inilah tubuh-Ku yang diserahkan bagi kamu perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku.” Demikian yang dibuat-Nya dengan cawan sesudah makan; Ia berkata: Cawan ini adalah perjanjian baru oleh darah-Ku, yang ditimpahkan bagi kamu. Tetapi lihat, tangan orang yang menyerahkan AKu, ada bersama dengan AKu di meja ini.  Sebab Anak Manusia memang akan pergi yang telah ditentukan, akan tetapi, celakalah orang olehnya Ia diserahkan!”

Dari firman yang dicatat oleh Lukas ini jelaslah bahwa Yesus memerintahkan kepada murid-murid-Nya “ inilah tubuh-Ku yang diserahkan bagi kamu perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku.  Jadi dari sinilah mulai terjadi perjamuan itu. Roti melambangkan tubuh Yesus dan anggur melambangkan darah Yesus. Maka dengan sekarang gereja-gereja menyebutnya sebagai perjamuan kudus dan itu biasanya dilakukan setiap minggu pada ibadah raya.

APA SAJA YANG BUKAN PERJAMUAN
Paling tidak ada dua pengaruh yang dapat membawa kita  pada penyalah gunaan perjamuan antara lain
1. Pengaruh Pribadi
Perjamuan dilakukan tanpa mengerti makna perjamuan itu sendiri, dan apa arti sesungguhnya perjamuan itu yang sebenarnya terdapat dalam Korintus 11:32.
2. pengaruh lingkungan
pertama, karena perjamuan dilakukan hanya untuk mabuk atau kebiasaan sehari-hari
kedua, perjamuan yang dilakukan diluar Tuhan, tujuan untuk memuaskan keinginannya sendiri
ketiga, perjamuan dilakukan untuk merusak tubuh Kristus, dimana Roh Tuhan diam didalmnya, tidak menghargai kehadiran Tuhan dalam diri kita
keempat, Perjamuan tanpa penyangkalan diri
keelima. merumuskan orang-orang lain masuk kedalam berpesta dan bermabuk-mabukan.
(Tuhan Yesus Memberkati sobat)

[1][1] E-word the sword of the LORD with an electronic edge
[2][2] SABDA OLB version –Ensiklopedia ALkitab masa kini
perjamuan kudus.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.