PERDEBATAN NAMA ALLAH??
PERDEBATAN TENTANG NAMA ALLAH?
Mungkinkah manusia memahami Allah?
Alkitab memperlihatkan dua fakta: Allah yang tak dapat dipahami; dan Allah yang
dapat dipahami. Allah yang dapat dipahami adalah menyatakan bahwa Ia dapat
dikenal. Allah dapat dikenal tidak berarti bahwa kita dapat mengenal segala
sesuatu tentang Dia. Allah tak dapat dipahami menegaskan bahwa dengan
keterbatasan pikiran manusia tidak mampu mengetahui tentang Allah. Keduanya
benar walaupun bukan dalam pengertian yang mutlak.
Belakangan ini ada sebagian sekelompok orang Kristen (kelompok zionisme atau juga kelompok yang menamakan diri mereka dengan Pemulihan Nama Tuhan), mereka membantah dan mempermasalahkan Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) mengklaim bahwa penyebutan nama “Allah” tidak benar dan meraka mengganti nama itu dengan gelar Elohim, TUHAN diganti menjadi Yahweh/Adonai, “Yesus” diganti dengan Yosua Hamasiah.. Alasannya karena penyebut0an Allah adalah dewa/berhala yang disembah oleh orang Arab, sebagai dewa kesuburan, dewa bulan, nama Allah berasal dari Babilonia yang menyembah berhala yang menyebar ke daerah Arab mereka menyatakan selain sebutan Yahweh yang lain adalah identik dengan nama dewa sehingga tidak diperbolehkan, dengan kata lain seluruh Alkitab yang ada nama Tuhan Allah harus diganti dengan Yahweh dan tidak boleh yang lain. Dengan tidak sadar sekelompok orang ini telah menyatakan bahwa semua umat Kristen yang menyembah “Allah” adalah penyembahan kepada dewa/dewi. Menurut (zionisme) menggunakan ayat firman Tuhan seperti (Kel. 20:7, Mat. 6:9, Yes. 42:8, Kel. 3:15, Zak. 14:9). pikiran mereka, nama Tuhan adalah nama satu-satunya turun temurun. Apakah pernyataan itu benar??? SAMA SEKALI TIDAK, (bagian ini perlu ada penjelasan dan nanti akan dijelaskan dibawa) semua sebutan bagi Allah yang ditulis dalam Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) menyatakan bahwa Kita dapat melihat perbedaan antara Allah yang hidup dan berhala yang mati. Dalam Alkitab dibedakan dengan jelas antara Allah Israel yang mahakuasa dan ilah bangsa kafir. Dalam Mazmur 94:9-10, Kisah Para Rasul 14:15, dan 1 Tesalonika 1:9. Allah memiliki sifat-sifat pribadi yang nyata, yang dapat kita lihat dalam ayat-ayat berikut: Kejadian 6:6, Ulangan 6:15, 1 Raja-raja 11:9, Amsal 6:16, Wahyu 3:19.
Belakangan ini ada sebagian sekelompok orang Kristen (kelompok zionisme atau juga kelompok yang menamakan diri mereka dengan Pemulihan Nama Tuhan), mereka membantah dan mempermasalahkan Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) mengklaim bahwa penyebutan nama “Allah” tidak benar dan meraka mengganti nama itu dengan gelar Elohim, TUHAN diganti menjadi Yahweh/Adonai, “Yesus” diganti dengan Yosua Hamasiah.. Alasannya karena penyebut0an Allah adalah dewa/berhala yang disembah oleh orang Arab, sebagai dewa kesuburan, dewa bulan, nama Allah berasal dari Babilonia yang menyembah berhala yang menyebar ke daerah Arab mereka menyatakan selain sebutan Yahweh yang lain adalah identik dengan nama dewa sehingga tidak diperbolehkan, dengan kata lain seluruh Alkitab yang ada nama Tuhan Allah harus diganti dengan Yahweh dan tidak boleh yang lain. Dengan tidak sadar sekelompok orang ini telah menyatakan bahwa semua umat Kristen yang menyembah “Allah” adalah penyembahan kepada dewa/dewi. Menurut (zionisme) menggunakan ayat firman Tuhan seperti (Kel. 20:7, Mat. 6:9, Yes. 42:8, Kel. 3:15, Zak. 14:9). pikiran mereka, nama Tuhan adalah nama satu-satunya turun temurun. Apakah pernyataan itu benar??? SAMA SEKALI TIDAK, (bagian ini perlu ada penjelasan dan nanti akan dijelaskan dibawa) semua sebutan bagi Allah yang ditulis dalam Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) menyatakan bahwa Kita dapat melihat perbedaan antara Allah yang hidup dan berhala yang mati. Dalam Alkitab dibedakan dengan jelas antara Allah Israel yang mahakuasa dan ilah bangsa kafir. Dalam Mazmur 94:9-10, Kisah Para Rasul 14:15, dan 1 Tesalonika 1:9. Allah memiliki sifat-sifat pribadi yang nyata, yang dapat kita lihat dalam ayat-ayat berikut: Kejadian 6:6, Ulangan 6:15, 1 Raja-raja 11:9, Amsal 6:16, Wahyu 3:19.
Beberapa ciri
aliran sesat atau bidat antara lain
1. Elitis dan
ekslusif, menganggap keyakinan mereka yang paling benar, diluar itu tidak benar
dan sesat.
2. Mengecam gereja.
3. Mempraktekan
Taurat baru, terlalu terfokus kepada Perjanjian Lama.
4. Fanatisme Yudaisme
dengan mengagungkan bahasa, adat istiadat orang Yahudi.
5. Motivasinya
dipertanyakan, cenderung menimbulkan kebingungan, pertentangan dan perpecahan.
Kita
perlu menyadari bahwa Allah mengaruniakan lidah dan bahasa kepada setiap suku
dan bangsa untuk memberikan pujian, penghormatan, keagungan, kemuliaan, dan
penyembahan kepada Dia (Allah) dengan
bahasa dan gaya mereka masing-masing.
Kita tidak harus menjadi sama seperti orang Yahudi dan memanggil nama Allah
dengan penyebutan yang dilakukan oleh orang-orang Yahudi sekarang. Biarkan
mereka ekspresikan gaya penyembahan mereka masing-masing. Dan anda, jadilah diri anda seperti yang anda ada
sekarang. Anda diciptakan dengan suku, budaya, bahasa yang berbeda-beda. Agar anda
dapat memuliakan Allah seperti gaya hidup anda sekarang.
Baiklah mari kita simak nama-nama
Allah bersama-sama: Penyebutan Allah (LAI Lembaga
Alkitab Indonesia) menerjemahkannya
dari teks aslinya yaitu ~yhi_l{a elohim.
Elohim: Allah
§ Hebrew : Elohim
§
NIV : God
§ LAI : ALLAH
I.
Allah
(THEOS)
Penggunaan Theos adalah
penunjukan yang paling sering tentang Allah di dalam Perjanjian Baru dan
terjemahan paling umum di dalam Septuaginta bagi Elohim. Kata ini hampir selalu menunjuk pada satu Allah yang benar
walaupun kadang-kadang dipakai juga untuk ilah-ilah kafir di dalam laporan
tentang kekafiran atau oleh orang Kristen yang menolak allah-allah palsu
tersebut (Kis.12:22; 14:11; 17:23; 19:26, 27; 1 Kor.8:5; 2 Tes. 2:4). Kata ini
juga menunjuk pada iblis (2 Kor.4;4) dan hawa nafsu (Flp.3:19). Yang paling
penting Yesus Kristus di tunjuk sebagai theos
(meskipun beberapa nas diperdebatkan) (Charles C. Ryre).
A.
Penggunaan
Elohim
§ Istilah
“elohim” dalam pengertian
umum Keallahan istilah ini digunakan bagi Allah yang benar. Kata ini juga
dipakai untuk menunjukan kepada Keallahan palsu dalam Kej.35:24; Kel.12:12;
18:11; 23:24.
§ Arti
kata elohim tergantung
dari asal katanya. Dia adalah Allah yang kuat, pemimpin yang perkasa, Keallahan
yang tertinggi.
§ Kata
ini adalah bentuk jamak penuh
keagunanga. Kenyataan bahwa kata benda “elohim” secara konsisten dipakai dengan
bentuk-bentuk kata kerja tunggal dan dengan kata sifat dan kata ganti dalam
bentuk tunggal meneguhkan hal ini. Bentuk jamak yang Agung ini menunjukan
kebesaran dan supermasi Allah yang tak terbatas.
Nama Allah dipakai dalam kaitan dengan kebesaran dan tindakan-tindakan besar
dari Allah.
1.
Dalam hubungan dengan kedaulatan-Nya. ”
Allah dipakai untuk menggambarkan Dia sebagai “Allah seluruh bumi”
(Yes.54:5), “Allah segala makhluk” (Yer. 32:27). “Allah semsta langit” (Neh.
2:4), dan “Allah segala Allah dan Tuhan segala tuan” (Ul.10:17).
2. Dalam
hubungan dengan karya Penciptaan-Nya. Ia adalah Allah yang menjadikan segala sesuatu (Kej. 1:1; Yes.45:18; Yun.1:9).
3. Dalam
hubungan dengan penghakiman-Nya. (Maz. 50: 6; 58:12).
4. Dalam
hubungan dengan karya-Nya yang besar bagi umat Israel (Ul. 5:23 8:15; Maz.
68:8).
B.
Nama-nama
Gabungan
1.
El-shaddai.
“Allah yang mahakuasa.” (Kej. 17:1; 28:3,35:11; Kel. 6:3.
2.
El-Elyon.
“Allah yang mahatinggi.” Menekankan, kekuatan, kedaulatan, dan supermasi Allah.
(Kej. 14:19).
3.
El-Olam.
“Allah yang kekal.” (Kej.21:33) nama ini menekankan Allah yang tak berubah
(Mzm.100:5; 103:17) dan dihubungkan dengan kekuatan yang tak pernah habis (Yes.
40:28).
4.
El-Roi.
“Allah yang melihat.” (Kej.16:13). Hagar
memberi nama ini kepada Allah ketika Ia berbicara kepadanya sebelum kelahiran
Ismael.
C. Allah adalah satu pribadi yang hidup
Bacalah Yeremia 10:10-16, juga ayat 3:9. Dalam ayat 3-9
dikemukakan bahwa Allah tidak sama dengan berhala-berhala, yang sebenranya
hanyalah benda-benda mati. Berhala tidak dapat berbicara, tidak dapat berjalan,
tidak dapat berbuat baik, dan tidak dapat berbuat jahat. Allah kita adalah
Allah yang hidup. Ia mendengar, melihat, berperasaan, berkehendak, bekerja, dan
merupakan satu Pribadi yang hidup. Allah harus dibedakan dari berhala-berhala,
yang sebenarnya hanya merupakan benda-benda mati dan bukan satu pribadi. Allah
harus dibedakan dari makhluk-makhluk yang diciptakan-Nya.
D. ADONAI
Seperti Elohim, adonai adalah
sebuah bentuk jamak yang agung. Bentuk tunggalnya berarti, tuan, majikan,
pemilik (Kej.19:2; 40:1; 1 Sam 1:15) kata ini dipakai dalam hubungan dengan manusia
(seperti tuan dan budak, Kel. 21:1-6).
Bila dipakai tentang hubungan dengan Allah terhadap manusia kata ini
mengandung makna otoritas mutlak dari Allah. Yosua mengakui otoritas panglima bala tentara
Tuhan (Yos.5:14), dan Yesaya menyerahkan diri kepada bala tentara Tuhan,
Tuannya (Yes. 6:8-11). Perjanjian Baru menggunakan kata yang seimbang artinya, kurios yaitu “tuan”.
Yahweh/Yehova,YHWH, TUHAN
🔜Hebrew :Yahweh/YHWH
🔜NIV :LORD
🔜 LAI :TUHAN
Yahweh/Yehova,YHWH, TUHAN
🔜Hebrew :Yahweh/YHWH
🔜NIV :LORD
🔜 LAI :TUHAN
Nama utama yang
kedua bagi Allah adalah nama pribadi, YHWH, TUHAN, atau yahweh. Ini adalah nama yang paling sering dipakai dalam Perjanjian
Lama. Yahweh adalah nama yang kudus. Yahweh adalah nama
pribadi Allah dengan mana Ia dikenal oleh Israel, pada masa setelah pembuangan
nama ini mulai dipandang sakral sehingga tidak diucapkan lafalnya. Sebaiknya
kata Adonai kata Adonai biasanya
dijadikan gantinya. Pada abad-abad keenam dan ketujuh sesudah Kristus, huruf
Adonai digabung dengan huruf mati “YHWH” untuk mengingatkan pembaca di sinagoge
mengucapkan nama yang sakral itu sebagai Adonai. Dari itu muncullah kata buatan
Jehovah (Yahweh). Tetapi semua ini
menggaris bawahi rasa hormat terhadap nama itu.
A. Asal mula kata
Jelas nama ini berasal dari akar kata hawa berarti keberadaan, ini menunjukan
Dia sebagai aktif dan ada sendiri.
Nama ini digunakan
oleh Hawa (Kej.4:1), orang-orang di zaman Zet (ayat 26), oleh Nuh (9:6), dan
Abraham (12:8; 15:2, 8). Tetapi kepada Musa arti yang dalam dari nama ini
dibukakan. Pernyataan ini datang kepada Musa di belukar menyala ketika Allah
menyebut diri-Nya sebagai “ AKU ADALAH AKU” (3:14), gagasan utamanya adalah
bahwa Allah menyertai umat Israel.
B.
Arti nama ini
Ada beberapa
segi di dalam arti nama Yahweh.
1.
Nama ini menekankan keberadaan sendiri yang tak
berubah dari Allah.
2.
Nama ini menjamin penyertaan Allah bagi umat-Nya
(Kel.3:12)
3.
Nama ini berkaitan dengan kuasa Allah untuk bekerja bai umat-Nya dan untuk
memelihara perjanjian-Nya bangsa Israel.
C.
Nama-nama
Gabungan
1. Yahweh-Yire,
“Tuhan Menyediakan” Kej.22:14.
2. Yahweh-
Nissi, “Tuhan adalah Panji-panjianku” (Kel.17:15)
3. Yahweh-Shalom,
“Tuhan itu Damai Sejahtera (Hak.6:24)
4. Yahweh-
Sobbaoth, “Tuhan semesta alam” (1 Sam.1:3). Ini menggambarkan militer yang
melukiskan Yahweh sebagai panglima bala tentara malaikat dari surga maupun bala
tentara Israel (1 Sam.17:45).
Bagi penulis yang terpenting
adalah menyembah Tuhan dengan hati, terserah bagaimana caranya yang terpenting
adalah anda tahu kepada Tuhan yang mana anda menyembah.
Semoga anda diberkati
oleh Tuhan Yesus Kristus yang adalah nama di atas segala nama.
Biografi penulis
Mahasiswa
Program S1 Teologi di Jaffray Bible School
Saat ini
sedang menyelesaikan S.Th di bidang
Perjanjian Lama, Biblical.
Semoga saja memberkati...
Tidak ada komentar