KETIKA KEBAIKAN DI BALAS DENGAN KEJAHATAN

KETIKA KEBAIKAN DIBALAS DENGAN JEJAHATAN

Penulis : Yaminus Yikwa


MATIUS 21:17
“Lalu Yesus meninggalkan mereka dan pergi ke luar kota ke Betania dan bermalam di situ.”

Yesus meninggalkan kota Yerusalem dan ke Betania,  karena setelah memarahi dan mengusir orang-orang Yahudi yg sedang berjualan di Bait Allah (Sinagoge).  Tindakan Yesus dinilia sebagai kejahatan karena telah merusak dan menghancurkan harta benda mereka.  Sehingga di antara mereka baik para Imam -imam dan Ahli Taurat timbul segala kebencian dan kemarahan. Setelah mengetahui hal tersebut Yesus segera bergeser ke luar kota agar bisa lebih tenang.

Tetapi satu hal yang terus diingat adalah Yesus tidak pernah meinggalkan misi-Nya utamaNya yaitu  menyelamatkan segenap umat manusia.

MENOLAK TANTANGAN ATAU MENERIMA DAN TERUS MELAKUKAN KEBAIKAN

Ingatlah sebesar apapun kebaikan kita yang kita perbuat kepada orang lain,  tetapi apabila di antara orang-orang tersebut telah menaruh kebencian dan kemaharan terhadap hidup kita maka, yang pasti besar perbuatan baik kita tidak akan ada artinya di mata mereka. Ujung-ujungnya pasti akan ada penolakan yang berujung pada rencana untuk membunuh dan menghancurkan misi baik kita.  Tetapi apakah dengan alasan itu, kita harus menyerah dan berhenti melakukan kebaikan terhadap orang-orang yang membenci kita, tentu saja tidak, karena menyerah untuk melakukan kebaikan justru akan menambah persoalan baru.

Bersyukur bisa terus diajar dari teladan  oleh Guru Agung yg luar biasa yaitu Yesus, selama Yesus diperhadapkan dengan berbagai persoalan dan tantangan yang sangat berat bahkan nyawa-Nya pun dipertaruhkan tetapi Yesus tidak pernah  menolak tantangan yang dihadapi-Nya, bahkan Yesus terus menerima tantangan dengan diam dan mengalahkan kejahatan melalui perbuatan baik.

Ingat pesan Yesus bagi kita, mungkin perbuatan baik kita seringkali tidak akan dihargai dan tidak ada artinya di mata orang lain, tetapi Yesus berkata setiap perbuatan baik entah itu kecil atau besar tetap diperhitungkan dan sama-sama bernilai di mata Tuhan. Oleh karena itu tetaplah berbuat baik meski tidak ada orang yang melihatnya, ada yang melihat atau tidak itu tidak terlalu penting, ada yang memberikan pujian atau tidak itu tidak terlalu penting juga, ada yang menghargai atau tidak itu tidak terlalu penting, yang terpenting adalah motivasi kita untuk berbuat baik hanya untuk memuliakan Yesus semata, bukan mencari pujian oleh manusia.

Realita kehidupan telah mengajarkan kita tentang banyak hal mengenai  kehidupan yang sebenarnya yaitu selama kita  masih diizinkan oleh Tuhan Yesus untuk menarik nafas di atas planet bumi yg sudah tercemar dgn dosa ini tentu saja kapan pun, dan di manapun pasti akan ada orang yang tidak suka dengan pelayanan kita, sikap dan kehidupan kita, walaupun ada yang tidak senang dengan kita, tetapi kita sebagai orang Kristen yang sudah dimerdekakan dalam darah Kristus harus  tetap melakukan perintah-Nya yaitu  “Mengasihi kepada orang-orang yang membenci kita”. Seperti yang tertulis dalam Kitab Roma 12:21”janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan”. 

Karena Jalan terbaik untuk mengalahkan musuh adalah dengan berbuat baik. Kejahatan manusia tidak akan mampu memadamkan kejahatan, tetapi hanya kebaikan yang bisa memadamkan kejahatan, saya telah menemukan cara untuk mengalahkan kejahatan yaitu hanya melalui pribadi Yesus sang pembawa damai sejahtera, sukacita, kasi tanpa ada batasnya. Kebaikan selalu memancarkan sinarnya kepada setiap orang tanpa memandang baik atau buruknya kehidupan orang lain. Selama orang itu hidup tentunya dia sudah tahu bagaimana harusnya ia berbuat baik karena setiap orang diciptakan sama yaitu memiliki hati nurani untuk membedakan antara yang baik dan yang jahat. Hanya saja mungkin anda belum berjumpa denganNya?...

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.